Anak-anak di Jakarta cenderung mengonsumsi minuman berasa dan minuman boba sebagai jajanan favorit. Namun, kebiasaan tersebut dapat memiliki dampak buruk terutama terkait dengan risiko diabetes dan pengembangan kanker hati. Menurut Prof Dr dr Rino Alvani Gani SpPD K-GEH, seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, gaya hidup tidak sehat seperti obesitas dan diabetes dapat menyebabkan perlemakan hati yang kemudian berisiko memicu kanker hati. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat perlemakan hati kini merupakan penyebab kedua terbesar dari kanker hati di Indonesia setelah hepatitis B dan C.
Faktor-faktor seperti pola makan berlemak, konsumsi makanan yang terlalu manis, kurangnya aktivitas fisik, dan penggunaan minuman boba yang manis dengan susu kental merupakan pemicu utama dari risiko ini. Gejala awal kanker hati seringkali tidak terdeteksi dengan jini, sehingga pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting untuk mencegah risiko lanjut dari penyakit ini. Rino juga menyarankan agar penderita diabetes melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui tingkat kerusakan hati dan melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, termasuk rutin berolahraga dan mengurangi konsumsi makanan berlemak dan manis. Dengan langkah-langkah preventif ini, diharapkan risiko kanker hati akibat diabetes dapat diminimalisir.
