Anak-anak di Gaza menghadapi ancaman kematian karena kehausan, di tengah runtuhnya sistem air bersih di wilayah tersebut. Produksi air minum di Gaza hanya mencapai 40 persen dari kapasitas normal, jauh di bawah standar darurat. UNICEF memperingatkan bahwa anak-anak akan mulai meninggal karena kehausan jika situasi ini terus berlanjut. Sebagian besar fasilitas pengolahan air dan sistem pipa di Gaza telah hancur akibat serangan dan blokade. Bantuan kemanusiaan di Gaza dikendalikan oleh Gaza Humanitarian Foundation, yang baru-baru ini dikritik karena tidak praktis, tidak memadai, dan tidak etis.
Banyak warga Gaza merasa kesulitan mendapatkan informasi tentang distribusi bantuan karena akses internet yang terputus. Sejak awal Juni, lebih dari 55.600 warga Gaza dilaporkan tewas, sebagian besar adalah warga sipil. Dengan kelangkaan makanan, air, dan bahan bakar yang semakin parah, UNICEF dan organisasi kemanusiaan lainnya menyerukan gencatan senjata segera dan dibukanya akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan. Anak-anak di Gaza tidak hanya menderita kelaparan, mereka juga kehausan dan menghadapi risiko kematian setiap hari. Situasi di Gaza semakin memburuk akibat konflik berkepanjangan dan perlakuan tidak manusiawi terhadap warga sipil.
UNICEF: Nyawa Anak-Anak Gaza Terancam Karena Kehausan
