Otoritas kesehatan di berbagai negara saat ini tengah memantau penyebaran varian baru Covid-19, NB.1.8.1, yang menunjukkan gejala yang berbeda dari varian sebelumnya. Gejala utama varian ini tidak hanya menyerupai flu, tetapi juga mencakup masalah pencernaan seperti mual, muntah, diare, nyeri ulu hati, kembung, sembelit, dan nyeri perut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat peningkatan signifikan varian NB.1.8.1 di beberapa negara, meskipun belum ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Meski belum ada peningkatan signifikan dalam indikator perawatan intensif, angka kematian, atau rawat inap berat, WHO mengingatkan bahwa pelaporan dari rumah sakit saat ini menurun, sehingga pemantauan tren menjadi kurang akurat. Selain itu, belum ada studi khusus mengenai efektivitas obat antivirus seperti remdesivir dan molnupiravir terhadap varian NB.1.8.1.
Data yang diterbitkan oleh Health Protection Surveillance Centre menunjukkan bahwa proporsi sampel Covid-19 yang teridentifikasi sebagai varian NB.1.8.1 di Irlandia telah meningkat, mencapai 27,3 persen dalam lima pekan terakhir. Varian ini pertama kali muncul pada Januari 2025 dan pada bulan April, telah menyumbang sekitar 10,7 persen infeksi global.
Meskipun belum ada lonjakan kasus berat, masyarakat diminta untuk waspada terhadap gejala-gejala baru yang muncul, terutama gangguan pencernaan tanpa sebab. Disarankan untuk membatasi interaksi sosial jika merasa tidak sehat dan tetap menggunakan masker. Semua pihak termasuk tenaga medis dan pejabat kesehatan perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap varian baru Covid-19 ini.
