Memasak daging kurban adalah momen kebersamaan yang dinanti oleh banyak orang. Namun, sering kali tekstur daging terasa alot setelah penyembelihan. Agar daging tetap empuk dan lezat tanpa kehilangan nutrisinya, pakar gizi menyarankan penggunaan bahan alami seperti daun pepaya dan buah nanas. Daun pepaya mengandung enzim papain yang dapat memecah jaringan protein pada daging, membuatnya lebih empuk. Caranya cukup mudah, hanya dengan mengoleskan daun pepaya yang sudah dihancurkan ke permukaan daging sebelum dimasak.
Selain itu, buah nanas juga bisa digunakan karena mengandung enzim bromelin yang memiliki efek serupa. Nanas diparut dan dijadikan olesan pada daging sebelum dimasak. Bahan lain seperti buah kiwi, jahe, dan daun pandan wangi juga memiliki manfaat serupa, meskipun tidak sepopuler pepaya dan nanas. Pentingnya teknik memasak yang tepat juga ditekankan, terutama sesuai dengan jenis potongan daging. Slow cooking atau penggunaan panci presto disarankan untuk potongan daging dengan serat lebih alot, sementara potongan yang sudah empuk sebaiknya tidak dimasak terlalu lama agar tetap menjaga kualitas teksturnya.
Secara ilmiah, proces pemasakan daging dapat mengurangi jumlah protein, namun membuat protein lebih mudah diserap oleh tubuh karena mengalami denaturasi. Kandungan zat besi dalam daging juga stabil pada suhu panas saat dimasak. Terakhir, disarankan agar potongan daging disesuaikan dengan jenis masakan yang akan dibuat. Potongan kecil dan tipis cocok untuk masakan seperti sate, mempercepat proses pemasakan sekaligus menjaga kandungan gizi tetap optimal.