Perdarahan menstruasi berat (PMB) atau heavy menstrual bleeding (HMB) ternyata lebih umum daripada yang kita kira. Data menunjukkan bahwa satu dari empat perempuan berisiko mengalami PMB. Kondisi ini sering dianggap sepele atau bahkan dianggap sebagai bagian alami dari menstruasi, padahal PMB bisa berdampak signifikan pada kualitas hidup perempuan. Gejala PMB meliputi perdarahan yang berlebihan, mengganti pembalut setiap satu hingga dua jam, perdarahan lebih dari tujuh hari, gumpalan darah besar, dan nyeri perut saat menstruasi. Sayangnya, sebagian besar perempuan tidak menyadari kondisi ini dan menganggapnya sebagai hal yang biasa. PMB dapat menyebabkan anemia, sesak napas, risiko penyakit jantung, gangguan tidur, dan masalah finansial. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting. Berbagai terapi medis bisa diberikan, tergantung pada keadaan pasien. Mulai dari penggunaan obat NSAID, LNG IUS, hingga terapi hormonal dapat membantu mengatasi PMB. Jadi, penting untuk tidak mengabaikan gejala PMB dan berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
Perhatikan Risiko Serius Perdarahan Menstruasi pada 1 dari 4 Perempuan

Read Also
Recommendation for You

Indonesia menghadapi krisis kesehatan masyarakat yang serius terkait dengan tingginya jumlah perokok aktif. Menurut Kementerian…

Premiera Skin & Body Care telah berpartisipasi dalam Training PicoSure Pro & Potenza: Clinical Excellence…

Kanker usus buntu, salah satu jenis kanker yang jarang terjadi, saat ini mengalami peningkatan yang…

Vaksin generasi awal Covid-19 mulai terbukti kurang efektif dalam mengatasi varian baru seperti NB. 1.8.1…

Dalam kehidupan yang serba cepat, makanan olahan seringkali menjadi pilihan praktis bagi banyak keluarga. Namun,…