Anemia merupakan kondisi yang disebabkan oleh kekurangan sel darah merah dalam tubuh, yang dapat menyebabkan gejala seperti lemas dan cepat lelah. Dokter spesialis penyakit dalam, Johanes Adiatna Mastan, menjelaskan bahwa sel darah merah bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh, sehingga kekurangannya dapat menyebabkan defisiensi energi. Gejala seperti kelelahan dan kelemahan bisa menjadi pertanda awal anemia.
Kondisi ini biasanya diukur melalui kadar hemoglobin dalam darah, dengan patokan 12 gram per desiliter untuk perempuan dan 13 gram per desiliter untuk laki-laki. Namun, pucat tidak selalu menandakan anemia, karena kondisi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor lain. Anemia sendiri tidak hanya disebabkan oleh kekurangan zat besi, melainkan juga dapat disebabkan oleh kekurangan folat, vitamin B12, penyakit autoimun, atau penyakit kronis.
Dokter Johanes menekankan pentingnya pemeriksaan lanjutan untuk menentukan jenis anemia, seperti pemeriksaan volume sel darah merah, konsentrasi rata-rata hemoglobin, atau rata-rata hemoglobin. Faktor risiko anemia juga dapat berasal dari pola makan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi, menstruasi berkepanjangan pada perempuan usia muda, atau kondisi diet restriktif. Penting untuk memperhatikan asupan zat besi dan vitamin C sesuai dengan kebutuhan harian untuk mencegah risiko anemia.
