Awas! Suhu Ekstrem 35°C Meningkatkan Risiko Penuaan Dini dan Kanker Kulit

Suhu ekstrem yang mencapai 35 derajat Celsius dapat menyebabkan ancaman bagi kesehatan kulit. Paparan terik sinar matahari yang disertai suhu ekstrem dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan kulit, mulai dari dehidrasi hingga risiko penuaan dini dan kanker kulit. Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Irmadita Citrashanty, menjelaskan bahwa paparan sinar matahari ekstrem dapat membuat kulit kering dan menyebabkan masalah seperti keringat berlebih atau miliaria.

Dalam jangka panjang, dampak dari paparan sinar matahari ekstrem dapat mendorong penuaan dini, munculnya flek hitam, kerutan halus, sunburn, atau kulit terbakar, dan bahkan meningkatkan risiko kanker kulit. Namun, meskipun sulit dihindari karena Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang tinggi, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap kulit.

Langkah-langkah tersebut antara lain menghindari paparan sinar matahari ekstrem pada jam-jam tertentu, menggunakan tabir surya dengan SPF 50 dan mengaplikasinya setiap 2-3 jam sekali, mengenakan pakaian lengan panjang, topi, atau payung saat berada di luar ruangan, serta memastikan untuk tetap terhidrasi dengan minum air putih. Jika kulit terkena sengatan matahari, disarankan untuk menggunakan kipas angin, kompres tubuh dengan air dingin, dan menggunakan masker wajah dengan kandungan Aloe vera untuk menenangkan kulit yang teriritasi.

Suhu ekstrem, yang merupakan fenomena alam akibat perubahan iklim, memang meningkatkan risiko kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara melindungi dan merawat kulit agar tetap sehat di tengah paparan sinar matahari yang ekstrem. Dr. Irmadita sangat menekankan pentingnya langkah-langkah ini untuk menjaga kesehatan kulit dari efek negatif suhu ekstrem dan sinar matahari.

Source link