Masa tumbuh kembang anak merupakan periode krusial yang sangat memengaruhi kualitas kesehatan dan potensi fisiknya di masa depan. Protein memiliki peran sentral dalam memastikan asupan gizi yang seimbang, terutama untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Dr. Pande Putu Agus Mahendra, seorang dokter spesialis gizi klinik, menjelaskan bahwa protein terbentuk dari asam amino dan sangat penting dalam pembentukan dan regenerasi sel tubuh, terutama otot rangka. Namun, kekurangan asupan protein pada anak dapat menyebabkan stunting dan masalah malnutrisi.
Dr. Pande juga menekankan pentingnya batasan dalam mengonsumsi protein, karena kelebihan protein dapat berkontribusi pada gangguan organ tubuh, terutama ginjal. Dia merekomendasikan asupan protein sesuai dengan rekomendasi WHO dan konsensus Internasional, berdasarkan umur, berat badan, dan aktivitas fisik individu. Sumber protein dapat ditemukan dalam makanan nabati dan hewani seperti ikan, telur, unggas, daging putih, dan merah.
Namun, pada kondisi tertentu, protein dari makanan laut seperti ikan bersirip tinggi dan crustaceans dapat menyebabkan alergi. Dr. Pande menyarankan untuk mengawasi pangan hewani yang dikonsumsi, terutama pada produk massal seperti Makan Bergizi Gratis, untuk meminimalkan risiko alergi. Meskipun penggantian protein hewani dengan protein nabati mungkin menjadi pilihan, tetap diperlukan pengawasan dan kontrol karena potensi alergi terhadap produk nabati juga ada. Menyajikan makanan sehat dengan perlakuan yang tepat dan evaluasi harian dapat membantu mencegah masalah gizi pada anak.
