Anak yang sering mengalami tantrum terhadap gawai bisa merupakan tanda awal dari kecanduan atau adiksi. Psikolog klinis Pritta Tyas, MPsi, menjelaskan bahwa jika anak merasa cemas saat dipisahkan dari gawai, hal ini bisa menjadi pertanda adiksi atau kecanduan. Gejala adiksi gawai lainnya meliputi hilangnya minat anak terhadap kegiatan yang biasanya disukai serta kesulitan dalam menemukan kegiatan lain selain bermain dengan gawai. Biasanya, gejala ini muncul akibat kurangnya gerak dan waktu bermain di luar rumah.
Pritta menyarankan untuk mengambil gawai dari anak yang menunjukkan gejala adiksi. Saat menghadapi tantrum, orang tua disarankan untuk memastikan keamanan anak terlebih dahulu, menemani anak, dan membiarkan anak meluapkan emosinya. Pritta juga menekankan pentingnya batasan penggunaan gawai bagi anak, dengan rekomendasi usia untuk mulai menonton konten digital dengan pendampingan minimal 3 tahun, menggunakan gawai pada usia 4-5 tahun, dan memiliki gawai sendiri pada usia 8-9 tahun.
Untuk mencegah adiksi gawai, orang tua disarankan untuk mencari alternatif kegiatan lain bagi anak, seperti bermain di luar rumah atau melakukan aktivitas yang tidak melibatkan layar. Selain itu, orang tua juga disarankan untuk menjelaskan pada anak tentang fitur penggunaan gawai, seperti pengaturan parental control. Kesepakatan antara orang tua dan anak juga diperlukan, misalnya menetapkan batas waktu dan area penggunaan gawai dalam keluarga. Semua langkah tersebut diharapkan dapat membantu mencegah anak dari kecanduan gawai yang berpotensi merugikan.