Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Christy Efiyanti, mengingatkan bahwa kondisi ini dapat menimbulkan kerusakan pada organ vital dan bahkan berujung pada kematian dini. Hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” karena biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak penderita tidak menyadari kondisinya. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa sekitar 1,28 miliar penduduk dunia menderita hipertensi tanpa menyadari kondisinya.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, bahkan dapat menyebabkan aterosklerosis yang mengarah pada penyakit arteri koroner. Hal ini bisa berujung pada serangan jantung mendadak dan meningkatkan risiko kematian. Selain itu, hipertensi dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan pembesaran otot jantung kiri, yang bisa menyebabkan gagal jantung atau gangguan irama jantung.
Untuk mengurangi risiko hipertensi, langkah-langkah pencegahan seperti melakukan pemeriksaan kesehatan rutin sangat disarankan. Terutama bagi individu dengan riwayat keluarga penderita hipertensi atau penyakit jantung. Selain itu, aktivitas fisik rutin, mengonsumsi makanan rendah kalori dan lemak, serta menghindari kebiasaan merokok adalah bagian dari gaya hidup sehat yang dapat membantu menekan risiko hipertensi. Menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah merupakan langkah penting dalam mencegah komplikasi serius akibat hipertensi.