Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan bahwa Israel sudah menyetujui kondisi penting untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Namun, belum jelas apakah kelompok Hamas akan menerima proposal tersebut. Trump melalui media sosial Truth Social menyatakan bahwa Qatar dan Mesir akan menjadi mediator yang menyampaikan kesepakatan tersebut kepada Hamas.
CNN melaporkan bahwa Qatar telah menyampaikan proposal gencatan senjata selama 60 hari kepada Hamas dan Israel dengan dukungan penuh dari pemerintahan Trump. Proposal ini merupakan hasil dari usaha diplomatik yang dipimpin oleh utusan khusus Trump, Steve Witkoff. Pembicaraan ini berlangsung saat Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, berkunjung ke Washington untuk berdialog dengan pejabat tinggi Amerika Serikat.
Proposal terbaru ini membawa harapan akan gencatan senjata setelah Qatar berhasil memediasi ketegangan antara Iran dan Israel pasca serangan pada program nuklir Iran. Terdapat perubahan signifikan dari proposal sebelumnya yang ditolak oleh Hamas. Selain pertukaran tahanan antara Israel dan Palestina selama masa gencatan, ada upaya untuk membebaskan sandera dan tahanan yang akan dilakukan.
Meskipun proposal telah disusun, tantangan terbesar tetap pada persetujuan dari Hamas yang tidak hanya menginginkan gencatan senjata sementara, tetapi juga tuntutan politik yang sulit dipenuhi oleh Israel. Namun, tanda-tanda positif mulai muncul bahwa Hamas sedang mempertimbangkan tuntutan mereka yang sebelumnya keras. Trump menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan bisa tercapai dalam pertemuan dengan Benjamin Netanyahu, di mana mereka akan membahas langkah untuk mengakhiri konflik di Gaza.