Makanan pedas merupakan bagian tak terpisahkan dari kuliner Nusantara. Meski banyak orang Indonesia menyukainya, ternyata setiap individu memiliki toleransi pedas yang berbeda. Menurut pakar gizi dari IPB University, faktor genetik dan psikologis memengaruhi toleransi terhadap makanan pedas. Capsaicin dalam cabai adalah zat aktif yang memicu rasa pedas dan setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda. Meningkatnya toleransi bisa disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan pedas dan persepsi terhadap rasa pedas.
Selain itu, makanan pedas seperti cabai mengandung vitamin C dan A yang berperan sebagai antioksidan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Capsaicin dalam cabai juga berpotensi membantu dalam penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme tubuh. Studi ilmiah membuktikan capcaisin memiliki manfaat lain, seperti menghambat pertumbuhan sel kanker tanpa merusak sel sehat di sekitarnya. Tetapi, konsumsi makanan pedas secara berlebihan bisa mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti refluks asam lambung.
Untuk menikmati makanan pedas dengan aman, disarankan untuk menghindari makan pedas saat perut kosong, memperhatikan porsi dan toleransi pribadi, tidak makan pedas sebelum tidur, minum susu setelah makanan pedas, memilih cabai dengan tingkat kepedasan ringan, serta membuang biji cabai dan lapisan tipis untuk mengurangi rasa pedas. Memperhatikan tips ini akan membantu menikmati makanan pedas tanpa mengorbankan kesehatan.