Di Indonesia, vaksinasi tidak hanya dilihat sebagai kebutuhan medis, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup perlindungan diri dan keluarga. Dr. Edi Hartoyo, seorang spesialis anak, menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara endemik dengue dengan angka tertinggi di Asia. Pentingnya pencegahan dengue sangat ditekankan, terutama untuk melindungi orang-orang dengan risiko tinggi terhadap infeksi tersebut. Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa sebagian besar kasus dengue terjadi pada usia 5 hingga 44 tahun, dengan angka kematian tertinggi pada kelompok anak usia 5-14 tahun.
Vaksin dengue kini sudah tersedia di Indonesia sebagai solusi untuk menambah lapisan perlindungan terhadap penyakit ini, terutama bagi anak-anak dan keluarga muda. Dr. Djatnika Setiabudi menegaskan bahwa vaksinasi bukanlah hal baru dalam dunia kesehatan, dan telah terbukti efektif melindungi dari penyakit seperti campak, influenza, dan difteri. Meskipun tidak memberikan kekebalan penuh, vaksinasi dapat mengurangi risiko sakit parah dan membantu melindungi orang-orang di sekitar kita.
Di tengah peringatan ASEAN Dengue Day pada tanggal 15 Juni setiap tahun, masyarakat di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya diimbau untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dengue. Selain dengan menjaga pola hidup bersih, vaksinasi juga dianggap sebagai inovasi medis yang penting dalam upaya melawan penyakit ini. Berbagai kampanye edukatif dan kolaboratif dilakukan untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi dan pencegahan dengue hingga ke lapisan masyarakat.
