Peringatan dari drg. Deasy Rosalina mengenai masalah kesehatan gigi dan gusi yang rentan terjadi pada perokok aktif harus dijadikan perhatian serius. Paparan zat karsinogenik dalam rokok dapat menyebabkan gigi goyang tanpa adanya lubang, yang menandakan adanya masalah periodontitis tingkat lanjut yang perlu segera diobati. Peradangan gusi dan kehilangan gigi adalah masalah umum yang sering ditemui pada perokok aktif, di mana rokok dapat mempengaruhi kekuatan jaringan penyangga gigi. Dampaknya dimulai dengan gingivitis, yang ditandai dengan gusi bengkak dan berdarah, dan bila tidak diatasi dapat berkembang menjadi periodontitis, infeksi yang dapat merusak jaringan penyangga gigi.
Lebih lanjut, tahap infeksi pada jaringan penyangga gigi dapat menyebabkan kerusakan tulang gigi dengan gigi menjadi goyang dan akhirnya lepas. Perokok juga memiliki risiko tinggi terhadap karang gigi dan resesi gingiva, yang dapat menyebabkan akar gigi terbuka dan gigi menjadi lebih sensitif. Selain dampak pada gigi, asap rokok juga dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi, lidah, dan gusi, termasuk smoker’s melanosis yang membuat gusi dan lidah berwarna kehitaman. Lesi pra kanker juga dapat terjadi di sekitar mulut, yang berhubungan erat dengan kebiasaan merokok dan dapat berkembang menjadi kanker pada bibir, lidah, langit-langit mulut, dan gusi.
Penting untuk diingat bahwa merokok bukan hanya berdampak pada paru-paru, tetapi juga memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan gigi dan gusi. Kebiasaan merokok perlu diminimalisir untuk mencegah masalah kesehatan gigi yang dapat menyebabkan kerugian jangka panjang. Sumber: Antara.