Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menginstruksikan jam masuk sekolah lebih pagi untuk meningkatkan prestasi siswa-siswi. Namun, berbagai studi dari berbagai lembaga penelitian menyimpulkan sebaliknya. Badan Pusat Informasi Bioteknologi dari Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat meneliti hubungan antara waktu mulai sekolah, tidur, dan prestasi siswa remaja. Mereka menyarankan agar waktu mulai sekolah tidak dimulai sebelum pukul 08.30 untuk memberikan siswa tidur yang cukup.
Kurang tidur pada anak-anak dan remaja telah terbukti berhubungan dengan dampak buruk dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti kesehatan mental, fisik, perilaku, dan prestasi akademik. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan University of Minnesota, diketahui bahwa nilai-rata yang lebih tinggi diraih oleh siswa di sekolah yang waktu mulainya lebih siang. Maka, penelitian ini menunjukkan bahwa penundaan waktu mulai sekolah penting untuk meningkatkan durasi tidur malam di kalangan remaja, yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan fisik, mental, dan prestasi akademik siswa.
Sejumlah penelitian juga telah menemukan hubungan antara waktu mulai sekolah dan hasil kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan waktu mulai yang lebih lambat melaporkan lebih sedikit masalah konsentrasi dan perhatian. Hal ini menegaskan bahwa waktu mulai sekolah yang lebih lambat dapat membantu siswa dalam meningkatkan kualitas belajar mereka. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk mempertimbangkan waktu mulai yang lebih pas demi meningkatkan kesejahteraan dan prestasi siswa.