Depresi bukanlah sekadar masalah ketidaksemangatan, Ratih Zulhaqqi, seorang psikolog dari Universitas Indonesia, menegaskan bahwa kondisi ini jauh lebih kompleks dan menyakitkan. Banyak penderita depresi mengalami kesulitan yang luar biasa bahkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang sederhana seperti bangun dari tempat tidur. Gejala yang umum dialami oleh penderita depresi seperti keinginan terus tidur, menghindari interaksi sosial, dan kurangnya energi bahkan setelah istirahat yang cukup.
Ratih menekankan pentingnya individu mengembangkan mekanisme pertahanan diri yang sehat, seperti regulasi emosi dan manajemen persepsi. Bantuan profesional dari psikolog atau psikiater melalui terapi seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) sangat disarankan untuk membantu individu mengatasi depresi. Namun, adalah penting untuk tidak menghakimi individu yang sedang berjuang dengan kondisi depresi, terlebih lagi karena stigma negatif sosial yang masih ada terhadap mereka.
Dalam masyarakat, pemahaman bahwa depresi adalah sebuah kondisi medis yang membutuhkan empati dan dukungan, bukan penghakiman, sangat penting. Bantuan profesional dibutuhkan ketika gejala depresi mulai muncul, karena depresi merupakan gangguan psikologis yang memerlukan perbaikan pada sistem otak. Selain itu, pentingnya empati dan kesadaran terhadap masalah mental juga harus ditekankan di lingkungan kerja, mengingat kepentingan manajemen stres dan empati di tempat kerja.