Tekanan darah tinggi atau hipertensi bukan lagi menjadi masalah hanya untuk orang tua, melainkan juga merupakan risiko yang signifikan bagi anak muda dewasa ini. Seiring dengan gaya hidup yang semakin modern, banyak kebiasaan yang berpotensi memicu kondisi hipertensi pada usia yang lebih muda. Dr. Kristin Tjandra memperingatkan tentang dua kebiasaan utama yang cenderung diabaikan oleh banyak anak muda, yakni konsumsi makanan ultraproses dan kurangnya aktivitas fisik.
Makanan kemasan yang praktis dan lezat seringkali menjadi pilihan utama bagi anak muda yang sibuk. Namun, di balik kelezatan tersebut, makanan tersebut cenderung tinggi akan natrium dan gula. Konsumsi natrium berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena tubuh menahan lebih banyak air, sementara gula berkontribusi pada risiko peningkatan berat badan dan resistensi insulin, faktor kunci pada hipertensi.
Selain itu, gaya hidup yang minim aktivitas fisik juga menjadi masalah serius. Tingginya ketergantungan pada teknologi canggih membuat anak muda cenderung kurang bergerak dan lebih banyak duduk. Hal ini dapat menyebabkan peredaran darah yang lambat dan meningkatkan beban kerja jantung, yang seiring waktu dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah tinggi.
Mengubah kebiasaan makan dan meningkatkan aktivitas fisik menjadi kunci penting dalam mencegah dan mengelola hipertensi, terutama bagi generasi muda. Kesadaran akan dampak dari gaya hidup yang tidak sehat serta tindakan proaktif dalam merubahnya menjadi langkah awal yang krusial dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah hipertensi di masa depan. Ayo mulai membiasakan diri dengan membaca label nutrisi, memilih makanan yang lebih sehat, dan meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari untuk menjaga kesehatan jantung dan mendukung gaya hidup yang lebih baik.