Kementerian Kesehatan RI telah merilis data terbaru terkait kondisi kesehatan jamaah haji Indonesia di Tanah Suci. Sebanyak 99 jamaah haji Indonesia dilaporkan terjangkit pneumonia, dengan satu di antaranya meninggal akibat penyakit tersebut. Kasus ini menjadi perhatian serius mengingat kondisi cuaca ekstrem dan padatnya aktivitas ibadah di Arab Saudi yang dapat mengganggu kesehatan jamaah, terutama bagi yang rentan atau memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
Data dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menunjukkan bahwa jamaah yang terkena pneumonia tersebar di berbagai sektor dan kloter di Makkah dan Madinah. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit rujukan. Pneumonia dapat menjadi fatal terutama bagi jamaah dengan kesehatan yang rentan atau memiliki komorbiditas. Faktor risiko seperti suhu panas ekstrem, kelelahan fisik, keramaian, dan riwayat penyakit penyerta dapat memicu kasus pneumonia.
Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, disarankan jamaah haji untuk selalu waspada, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan menjaga asupan cairan. Jamaah dengan komorbiditas disarankan untuk minum obat secara teratur. Selain itu, penting untuk mengurangi ibadah sunnah yang membutuhkan stamina tinggi dan menghindari kelelahan berlebihan. Melaporkan diri saat merasa kurang sehat juga merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan selama ibadah haji. Kesehatan jamaah adalah prioritas utama, sehingga bersama-sama kita harus menjaga agar ibadah haji berjalan lancar dan seluruh jamaah kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat.