FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menyentuh masalah polusi udara di Jakarta dalam debat capres pertama di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Anies menyatakan, ketika polutan PLTU mengalir ke Jakarta, maka Jakarta menjadi indikator polusi udara. Ketika angin bergerak ke Lampung, Sumatra, Laut Jawa, di sana tidak ada pemantau, maka Jakarta pada saat itu bersih.
“Jika masalah hanya terjadi di dalam kota, maka secara konsisten kita akan selalu menghadapi masalah polusi,” kata Anies menjawab pertanyaan Prabowo Subianto.
Anies kemudian menjelaskan bahwa ada hari di mana udara Jakarta bersih dan ada harinya udara kotor.
Provinsi Lampung yang diklaim Anies tidak memiliki alat deteksi udara, ternyata sudah memiliki stasiun pemantau kualitas udara ambien (SPKUA) di Bandar Lampung, termasuk di 37 lokasi kabupaten kota lainnya.
Berdasarkan situs Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), SPKUA merupakan alat untuk melakukan pemantauan kualitas udara secara daring, real-time, dan akurat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Emilia Kusumawati menjelaskan bahwa instansi ini sudah memiliki alat untuk mengukur indeks kualitas udara.
Alat ini digunakan untuk mencegah terjadinya polusi udara.
“Di sini ada alat yang bisa mengukur indeks kualitas udara dan alat tersebut menunjukkan kualitas udara di Kota Bandarlampung serta sekitarnya dalam kondisi yang baik dan normal, kami akan pantau dari sini,” kata Emilia seperti dilansir dari Antara. (Pram/fajar)
