Berita  

Strategi UKM di Era Digitalisasi dan Keberlanjutan

Digitalisasi dan keberlanjutan di era globalisasi menyajikan kesempatan dan tantangan bagi usaha kecil dan menengah (UKM). UKM di seluruh dunia saat ini dihadapkan pada pertanyaan penting: Apa yang harus menjadi prioritas untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis mereka? Tidak dapat dipungkiri bahwa UKM yang beradaptasi dengan kebutuhan digital, terutama dalam menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis pasar luar negeri, mengotomatisasi rantai pasokan, atau personalisasi pemasaran, memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja ekspor secara signifikan. Keberhasilan UKM dalam kompetisi dengan perusahaan besar tidak lagi hanya bergantung pada teknologi masa depan, tapi juga pada kemampuan untuk menggunakan teknologi AI sebagai alat praktis tanpa harus melakukan investasi besar di luar negeri.

Selain itu, kesadaran akan keberlanjutan seperti penghematan energi, daur ulang, produksi sesuai permintaan, dan pengurangan limbah juga semakin menjadi fokus konsumen global, regulasi, dan investor. Idealnya, keberlanjutan dan digitalisasi seharusnya saling mendukung. Melalui penerapan AI, UKM dapat menjadikan proses produksi lebih ramah lingkungan, sementara keberlanjutan dapat dijadikan nilai tambah yang kuat di pasar internasional.

Namun, temuan dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa saat UKM mulai mengekspor, kesiapan digital dan kesiapan keberlanjutan justru menjadi trade-off, bukan saling melengkapi. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki UKM seperti uang, tenaga kerja, waktu, dan kemampuan manajerial. Ketika UKM harus memilih fokus pada implementasi AI untuk menjangkau pasar luar negeri, maka alokasi dana dan energi untuk investasi dalam keberlanjutan terpaksa tertunda atau dieliminasi.

Untuk UKM yang baru memasuki pasar global, disarankan untuk lebih fokus pada digitalisasi. Melalui penggunaan AI, platform digital, dan data, UKM dapat menemukan pasar baru, memahami kebutuhan pelanggan, serta mengoptimalkan operasi mereka. Sedangkan untuk UKM yang telah mapan di pasar internasional, saatnya meningkatkan keberlanjutan sebagai keunggulan kompetitif baru. Konsumen global, regulator, dan mitra bisnis semakin menuntut aspek keberlanjutan dari UKM.

Pemerintah juga diharapkan untuk berperan aktif dalam menyusun kebijakan yang mendukung UKM. Pemerintah harus menyediakan akses yang lebih mudah dan terjangkau untuk solusi digital, pelatihan AI, dan platform e-commerce bagi UKM yang ingin ekspor. Selain itu, UKM yang sudah mengekspor juga memerlukan insentif khusus untuk mendukung keberlanjutan, seperti subsidi untuk sertifikasi lingkungan, pembiayaan untuk teknologi daur ulang, dan pelatihan manajemen rantai pasok berkelanjutan.

Perjalanan UKM menuju pasar global merupakan perjalanan yang melibatkan langkah-langkah kesiapan yang berbeda. Fokus pada digitalisasi di awal akan membuka pintu menuju pasar global, sedangkan fokus pada keberlanjutan di tahap selanjutnya akan membantu UKM memperkuat posisinya. Kunci keberhasilan bukanlah mencoba segalanya, melainkan dari kebijaksanaan dalam memilih prioritas yang tepat pada saat yang tepat. Sebagai UKM, hal terpenting adalah menjadi bijak dalam mengelola sumber daya yang ada, dan menjadikan pilihan investasi yang cerdas untuk bersaing di pasar yang berubah dengan cepat.

Source link

Exit mobile version