Sekretaris Jenderal Gibranku, Pangeran Mangkubumi, mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap tudingan yang menyebutkan bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terlibat dalam aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan. Menurut Pangeran Mangkubumi, opini tersebut hanyalah upaya untuk mengadu domba dan tidak bermoral.
Dalam pernyataannya, Pangeran Mangkubumi menegaskan bahwa tujuan dari narasi yang dimunculkan adalah untuk memecah belah Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menyoroti upaya-upaya mengarahkan opini publik bahwa Gibran atau PSI memiliki peran ganda tanpa dasar objektif yang jelas. Menurutnya, hal ini hanyalah interpretasi politis yang tidak didasarkan pada fakta.
Pangeran Mangkubumi menekankan bahwa Gibran adalah bagian dari pemerintahan yang sah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, dan bukan sebagai dalang di balik kerusuhan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa Gibran tidak memiliki motif ganda atau agenda tersembunyi, melainkan merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem pemerintahan.
Lebih lanjut, Pangeran Mangkubumi memperingatkan bahwa hubungan antara Prabowo dan Jokowi seharusnya tidak dipandang sebagai konflik, namun sebagai kelanjutan dari kerja sama antara dua generasi pemimpin Indonesia. Menurutnya, narasi konflik tersebut hanya membenturkan kedua belah pihak tanpa dasar yang kuat.
