Heboh di Jakarta, video pengunjuk rasa yang mencopot bendera PAN menimbulkan banyak asumsi dan kekecewaan di kalangan masyarakat. Politisi PAN, Eko Patrio dan Uya Kuya, terlibat kontroversi setelah berjoget di tengah kondisi ekonomi yang sulit, tanpa memberikan permintaan maaf yang memadai. Kelakuan ini menimbulkan kemarahan publik yang tergambar jelas dalam video yang viral di Media Sosial (Medsos).
Menyadari situasi ini, pengamat politik dan ekonomi, Heru Subagia, mengungkapkan bahwa tindakan pencopotan bendera sebagai simbol perlawanan merupakan alarm bahaya bagi partai. Untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, disarankan untuk meminta maaf secara tulus atas perilaku anggotanya. Heru juga menekankan pentingnya tindakan tersebut dilakukan oleh Ketua Umum atau wakilnya, agar simpati masyarakat dapat kembali ke PAN.
Kemarahan publik tidak hanya dipicu oleh kejadian kontroversial politisi PAN, tetapi juga oleh isu kenaikan pajak yang berbarengan dengan kenaikan gaji DPR. Situasi ini membuat PAN berada dalam zona bahaya dan harus segera mengambil langkah yang tepat untuk menyelamatkan reputasi partai. Dengan permintaan maaf yang tulus dan penanganan yang tepat terhadap isu-isu yang dipermasalahkan, PAN masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki citra di mata masyarakat.
