Berita  

Kritik Ketua DPR RI tentang Bendera One Piece di Indonesia

Kritik dari rakyat seringkali muncul dalam berbagai bentuk yang kreatif, terutama melalui media sosial, sebagai sarana untuk menyuarakan pendapat mereka secara publik. Bahasa kritik bisa berupa kalimat singkat seperti ‘Kabur Aja Dulu’, sindiran tajam ‘Indonesia Gelap’, lelucon politik ‘negara Konoha’, atau pun simbol baru seperti ‘bendera One Piece’. Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengungkapkan fenomena ini dalam pidatonya pada Sidang Tahunan DPR-DPD RI, di mana ia berbicara tentang perkembangan demokrasi di Indonesia, peran partai politik, dan perubahan perilaku masyarakat dalam menyampaikan aspirasi atau kritik.
Menurut Puan Maharani, kritik tersebut menunjukkan bahwa aspirasi dan rasa tidak puas rakyat sekarang disampaikan dengan bahasa yang sesuai dengan zamannya. Ia menekankan bahwa setiap suara rakyat memiliki pesan yang perlu didengar dengan bijaksana. Namun, Puan juga menegaskan bahwa kritik seharusnya tidak digunakan untuk memecah belah bangsa atau menyebabkan konflik, melainkan sebagai cahaya yang membawa pencerahan bagi bangsa Indonesia. Kritik boleh keras dalam substansi, namun tidak boleh memicu kekerasan, kebencian, atau merusak etika dan moral masyarakat. Hal ini merupakan panggilan untuk mendengar, merespon, dan berinteraksi dengan rakyat secara bijaksana, sebagai upaya membangun persatuan dan kebersamaan yang kuat untuk kemajuan bangsa.

Source link

Exit mobile version