Ade Armando, politisi PSI yang baru saja diangkat sebagai komisaris di PT PLN Nusantara Power (PLN NP), mendapat perhatian publik belakangan ini. Penunjukan Ade Armando menuai reaksi yang beragam, dengan publik penasaran akan latar belakangnya. Sebelum terjun ke politik, Ade memiliki riwayat karir sebagai jurnalis dan dosen di perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Profil Ade Armando mencakup kiprahnya sebagai kader PSI, pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, dan pandangan-pandangannya yang kerap memancing perhatian di media sosial. Ade Armando menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia, kemudian melanjutkan studi magister di Florida State University, Amerika Serikat, dan meraih gelar doktor di Universitas Indonesia.
Karir Ade di bidang media dimulai sejak era 1980-an, bergabung dengan berbagai media seperti Jurnal Prisma, LP3ES, dan harian Republika. Selain itu, Ade juga memiliki pengalaman sebagai Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran, dan Direktur di sejumlah lembaga. Terlibat dalam penyusunan sejumlah regulasi penting, Ade pernah menjadi anggota KPI dan ikut merumuskan RUU Penyiaran dan Pornografi.
Memasuki dunia politik pada 2022 dan 2023 bersama PSI, Ade Armando aktif sebagai juru bicara partai dalam berbagai forum. Meskipun gagal dalam Pemilu 2024, Ade terus mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo. Penunjukan Ade Armando sebagai komisaris PLN NP diharapkan membawa angin segar bagi perusahaan dan PSI, serta memperkuat daya tarik partai di kalangan generasi muda dan komunitas intelektual.
