Penyebab dan Cara Mengatasi Post-Hajj Syndrome

Setelah kembali dari Tanah Suci, sebagian jamaah haji mungkin mengalami perubahan emosional yang dikenal sebagai Post-Hajj Syndrome. Kondisi ini bisa membuat mereka merasa hampa, gelisah, dan kerinduan mendalam terhadap suasana sakral di sekitar Ka’bah. Psikolog dan dosen dari IPB University, Nur Islamiah, menjelaskan bahwa sindrom ini merupakan respons emosional yang wajar setelah pengalaman spiritual yang intens. Secara tidak sengaja, ekspektasi masyarakat terhadap peningkatan kualitas religi dan moral setelah menunaikan ibadah haji juga bisa menjadi beban emosional tambahan bagi para jamaah.

Untuk mengatasi Post-Hajj Syndrome, Islamiah menyarankan agar jamaah menjaga rutinitas ibadah yang sudah terbentuk selama di Tanah Suci. Selain itu, membentuk komunitas pascahaji juga dianggap efektif untuk menjaga semangat spiritual dan saling menguatkan antarjamaah. Meskipun rindu akan kembali ke Tanah Suci adalah hal yang normal, namun jika gejala emosional seperti kesedihan mendalam terus berlangsung lebih dari dua pekan dan semakin intens, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau tenaga profesional. Dengan demikian, diharapkan para jamaah haji bisa menghadapi Post-Hajj Syndrome dengan baik dan kembali ke kehidupan sehari-hari dengan tenang dan penuh semangat.

Source link