Anemia pada anak adalah masalah serius yang tidak boleh dianggap enteng. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada kemampuan belajar anak, serta mengakibatkan masalah perkembangan dan kesehatan di masa depan. Menurut Prof. Dr. Harapan Parlindungan Ringoringo, beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan anak mengalami anemia antara lain berat badan lahir rendah, kelahiran kembar, atau ibu mengalami Anemia Defisiensi Besi (ADB). Gejala anemia pada anak meliputi rewel tanpa alasan, kelelahan, lemah, dan kurang nafsu makan. Perilaku anak juga bisa terpengaruh, seperti tidak lincah saat bermain.
Jika anemia pada anak tidak segera diatasi, maka dapat terjadi berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan motorik, penurunan kognitif, masalah perilaku, pendengaran, penglihatan, dan mobilisasi otak yang bersifat ireversibel. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi anemia pada anak dengan memberikan suplementasi besi, memastikan asupan makanan yang sehat, dan menghindari makanan yang menghambat penyerapan zat besi. Menurut IDAI, suplementasi besi harus diberikan pada semua anak, terutama pada usia balita, untuk mencegah terjadinya anemia dan masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari. Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, anemia pada anak bisa dicegah dan diatasi dengan baik.