Cara Mengatasi Cacar Api pada Usia Muda

Cacar api, yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster, tidak hanya menyerang kelompok lanjut usia tetapi juga dapat dialami oleh orang muda, termasuk yang berusia 20-an. Data menunjukkan bahwa 50 persen dari hampir 1000 pasien cacar api yang berkonsultasi setiap bulan berusia antara 25 hingga 40 tahun. Meskipun risiko cacar api meningkat seiring bertambahnya usia, semua kelompok umur rentan terkena penyakit ini, tidak hanya mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Cacar air sebelumnya menjadi faktor risiko utama untuk terkena cacar api. Virus varicella zoster tetap berada dalam keadaan tidak aktif setelah seseorang sembuh dari cacar air, namun dapat menjadi aktif kembali saat imunitas tubuh menurun. Gejala cacar api, seperti nyeri, ruam, demam, lemas, sakit kepala, dan nyeri otot, biasanya muncul di satu sisi tubuh. Penyebaran cacar api terjadi melalui kontak langsung dengan cairan lepuh dari penderita yang sedang aktif terinfeksi.

Penting untuk diingat bahwa cacar api bukan hanya masalah kulit biasa atau alergi, tetapi merupakan infeksi virus yang memerlukan perawatan. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, cacar api dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti nyeri saraf kronis. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan penderita cacar api, terutama bagi yang sebelumnya pernah mengalami cacar air untuk mencegah penularan virus.

Source link