Keju dan Kesehatan Mental: Hubungan Kuat yang Dibongkar oleh Ahli Gizi

Pola makan yang sehat, termasuk asupan produk susu seperti keju, ternyata dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental seseorang. Menurut Asosiasi ahli gizi olahraga Indonesia (ISNA), keju mengandung bakteri asam laktat yang dapat mempengaruhi suasana hati, tingkat stres, dan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan. Ketua PP-ISNA, Dr. Rita Ramayulis, menjelaskan bahwa bakteri asam laktat dalam keju dapat berkomunikasi dengan otak manusia melalui jalur persyarafan otak, menghasilkan hormon yang membuat seseorang merasa bahagia.

Keju juga mengandung protein tinggi, tirosin, dan peptida bioaktif yang dapat meningkatkan produksi hormon dopamin. Hal ini penting karena data Survei Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung mengonsumsi makanan dan minuman manis yang dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes dan obesitas. Menurut Rita, mengganti camilan yang tidak sehat dengan keju dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik.

Meskipun keju mengandung lemak, lemak linoleat yang terkandung di dalamnya penting untuk kesehatan kognitif dan fungsi otak. Rita menegaskan bahwa tidak semua lemak adalah jahat, namun cara memasak dan mengolah makanan juga berperan penting. Oleh karena itu, mengonsumsi keju sebagai camilan sehat bisa menjadi alternatif yang baik untuk menikmati kesejahteraan mental dan fisik yang optimal.

Source link