Ciri-ciri Haji Mabrur Menurut Ustaz Adi Hidayat

Mimpi setiap Muslim yang menunaikan ibadah haji adalah menjadi haji mabrur. Sebutan mabrur ini menjadi penentu keberhasilan ibadah haji seseorang di hadapan Allah SWT. Ustaz Adi Hidayat, seorang ulama yang sangat berilmu, memberikan penjelasan komprehensif tentang arti sebenarnya di balik gelar agung ini. Menurut Ustaz Adi Hidayat, kata “mabrur” berasal dari akar kata Arab “barrun”, yang memiliki makna mendalam. “Barrun” mengandung arti kebaikan, ketaatan, dan kemurahan hati yang tulus. Haji mabrur adalah haji yang mengandung kebaikan dan ketaatan yang sempurna kepada Allah SWT. Haji yang mabrur juga berarti haji yang diterima oleh Allah SWT, dengan pahala yang tidak akan ditolak.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa haji mabrur juga terkait dengan pertumbuhan dan kemajuan. Seperti daratan yang luas dan subur, haji mabrur menghasilkan kebaikan yang terus berkembang dan meluas dalam diri jemaah. Artinya, haji mabrur tidak hanya tentang menyelesaikan ritual, tetapi juga mencapai tingkat kebaikan yang tertinggi, diterima di sisi Allah, dan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi pelakunya. Tanda-tanda haji mabrur dapat dilihat dari perubahan sikap dan karakter seseorang setelah kembali dari Tanah Suci. Haji mabrur akan menunjukkan peningkatan kualitas ibadah, kedermawanan, perkataan yang lebih baik, pengendalian emosi negatif, kesederhanaan, dan istiqamah dalam kebaikan.

Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa kemabruran haji adalah anugerah dari Allah SWT dan bukan semata-mata hasil usaha manusia. Namun, niat yang tulus, usaha maksimal, dan keikhlasan dalam menjauhi larangan selama berhaji adalah prasyarat penting. Sebutan “haji mabrur” adalah predikat yang diberikan oleh Allah SWT berdasarkan akhlak dan perilaku yang semakin baik setelah kembali ke tanah air. Hal ini mencerminkan pribadi yang lebih saleh, bermanfaat bagi sesama, dan selalu mengharapkan ridha Ilahi. Ini adalah inti sejati dari ibadah haji yang diharapkan oleh setiap Muslim.

Source link