Tan Joe Hok, salah satu tokoh legendaris bulutangkis Indonesia, meninggal di usia 87 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, menyebabkan duka mendalam di antara para pecinta olahraga di negeri ini. Pengumuman tersebut pertama kali disampaikan oleh mantan atlet Yuni Kartika melalui akun Instagramnya. Tan Joe Hok merupakan bagian dari “Tujuh Pendekar Bulu Tangkis Indonesia” yang memenangkan sejumlah kejuaraan bergengsi, seperti All England pada tahun 1959 dan medali emas di Asian Games 1962. Dikenal sebagai “The Giant Killer” karena kemampuannya mengalahkan lawan-lawan tangguh dari berbagai negara, Tan Joe Hok juga memiliki prestasi dalam melatih bulu tangkis di berbagai negara seperti Meksiko dan Hong Kong.
Tan Joe Hok lahir pada 11 Agustus 1937 dan mulai menunjukkan bakatnya dalam bulu tangkis sejak usia dini. Meski berasal dari keluarga sederhana, ia menjalani latihan keras dan memiliki dedikasi tinggi terhadap olahraga ini. Selain karirnya sebagai atlet, Tan Joe Hok juga mengejar pendidikan tinggi di Amerika Serikat dan terus aktif memberikan semangat dan inspirasi kepada generasi muda. Dengan berbagai prestasi dan dedikasinya, Tan Joe Hok dihormati oleh pemerintah dengan tanda kehormatan Bintang Jasa Nararya dan pantas diingat sebagai pahlawan bulutangkis sejati Indonesia.
Piala Thomas, All England, Asian Games, dan sejumlah kejuaraan lainnya menjadi bagian dari koleksi prestasi Tan Joe Hok, yang dipandang sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah bulutangkis Indonesia. Selain sebagai atlet, Tan Joe Hok juga meniti karir sebagai pelatih dan memiliki pengalaman melatih di beberapa negara sebelum kembali ke Indonesia. Dengan berbagai prestasi dan kontribusinya dalam dunia bulutangkis, Tan Joe Hok meraih penghargaan dan dihormati oleh banyak orang sebagai legenda olahraga Indonesia.