Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengamati peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara Asia Tenggara pada akhir Mei. Peningkatan ini memicu Kementerian Kesehatan untuk mengeluarkan surat edaran Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus Covid-19. Tjandra menyoroti bahwa peningkatan kasus tidak hanya terjadi di Asia Tenggara, tetapi juga di Australia dengan adanya varian NB.1.8.1. Dalam menghadapi situasi ini, Tjandra menekankan lima langkah yang perlu dilakukan.
Pertama, pemerintah harus meningkatkan surveilans epidemiologik untuk memantau jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 serta pasien yang dirawat di fasilitas kesehatan. Selain itu, surveilans genomik juga perlu ditingkatkan untuk mengetahui varian virus yang sedang beredar dan informasikan hal tersebut kepada masyarakat. Kedua, Tjandra menggarisbawahi pentingnya vaksinasi bagi kelompok risiko tinggi dan perlunya data jelas mengenai varian virus Covid-19 yang beredar di Indonesia.
Tiga, pemerintah perlu memantau perubahan epidemiologik di negara-negara tetangga dan di seluruh dunia. Khususnya, peran ACPHEED dalam ASEAN perlu diperkuat. Keempat, kesadaran bahwa Covid-19 masih ada di sekitar kita harus senantiasa diingat. Hal ini mengingatkan bahwa peningkatan kasus dapat terjadi dari waktu ke waktu. Terakhir, Tjandra mendorong masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penularan Covid-19 serta penyakit lainnya.
Menurut Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini, PHBS menjadi modalitas utama yang harus tetap diterapkan dalam menghadapi situasi Covid-19. Demikianlah langkah-langkah yang diungkapkan Tjandra sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan peningkatan kasus Covid-19 yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
