Jepang menghadapi masalah depopulasi yang signifikan, yang mengakibatkan semakin bertambahnya jumlah rumah kosong. Data pemerintah menunjukkan bahwa saat ini ada sebanyak sembilan juta rumah kosong di Jepang, jumlah yang cukup untuk menampung seluruh populasi Australia dengan tiga orang per rumah. Masalah ini disebabkan oleh depopulasi pedesaan dan banyaknya orang yang mewarisi properti namun tidak dapat atau tak mau menghuninya. Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada pedesaan, namun juga telah meluas ke kota-kota besar di Jepang.
Lebih dari 4,4 juta properti yang tersedia untuk disewa telah kosong dalam jangka panjang, sebagian besar berada di luar pusat populasi utama. Kondisi ini diperparah oleh aturan pajak tinggi yang dikenakan pada tanah kosong, mendorong beberapa orang untuk menghindari perawatan properti warisan mereka. Meskipun demikian, minat warga asing terhadap properti kosong di Jepang semakin tinggi, terutama pada rumah kominka tradisional. Keterlibatan warga asing ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masalah properti kosong di Jepang.
Berkat minat wisatawan asing yang tinggi terhadap akomodasi tradisional Jepang, seperti rumah kominka, sektor pariwisata di Jepang mengalami peningkatan. Permintaan yang melebihi pasokan juga menjadi tanda positif bagi industri pariwisata di negara ini. Di samping Jepang, negara-negara lain seperti Korea Selatan, Singapura, Taiwan, dan Amerika Serikat juga menghadapi dampak depopulasi dan penurunan tingkat kelahiran. Trends ini menunjukkan bahwa masalah depopulasi tidak hanya dialami oleh Jepang, namun juga menjadi perhatian global.