Diabetes melitus (DM) tipe 1 pada anak merupakan kondisi autoimun kronis yang ditandai dengan ketidakmampuan pankreas memproduksi insulin yang cukup. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, para ahli sepakat bahwa perkembangan DM tipe 1 pada anak dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan. Menurut Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI, DR Dr Nur Rochmah, patogenesis DM tipe 1 pada anak dipicu oleh proses autoimun setelah terjadi interaksi genetik dan lingkungan. Meskipun faktor genetik hanya berkontribusi sebesar 20 persen dalam risiko DM tipe 1 pada anak, beberapa kondisi memang dapat dipicu oleh proses autoimun yang terjadi bertahun-tahun sebelumnya.
Dalam kasus DM tipe 1, onset biasanya terjadi pada rentang usia 6 bulan hingga remaja. Pada kondisi ini, sel beta pankreas sebagai pabrik insulin mengalami destruksi, yang merupakan ciri dari DM tipe 1. Faktor risiko genetik dapat menjadi pemicu DM tipe 1 pada anak, dan upaya pencegahan dapat dilakukan melalui pola hidup yang sehat serta pemberian vitamin D. Dr. dr I Wayan Bikin Suryawan, seorang konsultan endokrin anak dari RSUD Wangaya Denpasar, menegaskan pentingnya deteksi dini karena DM tipe 1 bersifat akut dan gejalanya baru terlihat saat kondisi insulin tinggal sekitar 10 persen.
Deteksi dini dan edukasi orang tua tentang gejala diabetes, serta cara menyuntik dan memeriksa gula darah, sangat penting. Dr. I Wayan Bikin Suryawan menyarankan untuk memeriksa gula darah apabila mengalami gejala seperti sesak, sakit perut, atau muntah-muntah. Dia menekankan bahwa penemuan kasus DM tipe 1 dengan pemeriksaan gula darah yang tinggi dapat membantu dalam penanganan yang tepat. Oleh karena itu, kesadaran akan gejala dan deteksi dini sangatlah krusial dalam mengelola diabetes tipe 1 pada anak.