Puluhan sopir jip wisata Bromo, Kabupaten Probolinggo, menggeruduk Kantor Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) pada Minggu (4/5), menyebabkan kerusakan pada sejumlah barang. Mereka memprotes petugas karena proses scan barcode tiket dianggap lambat dan menyebabkan kemacetan, yang menyebabkan kerugian baik secara materiil maupun imateriil. Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan bahwa penjagaan pintu masuk pengunjung TNBTS dilakukan sesuai dengan SOP yang berlangsung pada 4 Mei 2025 dari pukul 01.00 hingga pukul 17.00. Hal ini melibatkan beberapa petugas piket dan petugas tambahan dari kantor balai, serta bantuan dari Provos Kodim 0820 Probolinggo.
Pelayanan kepada pengunjung berjalan lancar hingga terjadi lonjakan pengunjung pada pukul 03.00 yang menyebabkan kemacetan di pintu penjagaan tiket. Petugas berusaha mengatasi hal tersebut dengan membuka jalur alternatif untuk mengalihkan kendaraan yang menumpuk. Namun, situasi semakin memanas ketika ada beberapa orang yang merusak inventaris kantor dan bahkan melakukan pencurian kendaraan serta intimidasi terhadap petugas. BB TNBTS telah menerapkan sistem booking online sejak Oktober 2019 dan telah melakukan beberapa kali sosialisasi terkait hal ini kepada pihak terkait.
Kondisi yang semakin memanas ini mengindikasikan adanya kurangnya ketertiban dari pelaku jasa wisata, yang pihaknya telah berusaha untuk mengatasi dengan penerapan berbagai aturan dan prosedur yang telah ditetapkan. Keselamatan dan ketertiban pengunjung menjadi prioritas utama dalam upaya mempertahankan kawasan wisata Gunung Bromo.
