Pegiat media sosial mengutarakan sindiran terkait mantan Presiden Korea Selatan yang dituduh korupsi karena mencarikan pekerjaan bagi menantunya. Moon Jae-in, mantan Presiden Korea Selatan, dituduh korupsi karena memfasilitasi pekerjaan menantunya di sebuah maskapai penerbangan, dengan tuduhan menerima 217 juta won. Kasus ini menambah dramatisme politik di Korea Selatan.
Yusuf Dumdum, melalui akun media sosial pribadinya, memberikan sindiran terkait situasi tersebut. Ia menyatakan bahwa Korea Selatan terlalu ketat karena menghukum mantan pejabat negara yang mencari pekerjaan untuk orang terdekatnya. Di sisi lain, Dumdum juga menyebut bahwa di Indonesia, tidak hanya menantu, namun anak dan cucu pun dijamin untuk mendapatkan pekerjaan tanpa masalah.
Sindiran tersebut mencerminkan perbedaan pendekatan dalam penempatan kerja bagi keluarga dekat antara Korea Selatan dan Indonesia. Hal ini menimbulkan perbincangan di media sosial dan masyarakat.