Pasca-pemilu 2024, situasi politik di Indonesia menciptakan dinamika unik dalam sistem presidensial. Menurut pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari, hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Jokowi merupakan hal yang belum pernah terjadi dalam praktik demokrasi global. Dalam acara diskusi di I News TV, Feri mengungkapkan bahwa keadaan politik saat ini membawa konsekuensi yang menarik dalam hubungan antara kedua tokoh tersebut. Kehadiran manuver politik di sekitar Jokowi berpotensi menimbulkan ketegangan di antara lembaga-lembaga negara. Hal ini dapat mempengaruhi relasi kelembagaan di masa mendatang.
Feri juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memiliki koneksi yang kuat dengan TNI, sementara Jokowi masih sering menerima tamu dari kalangan kepolisian. Dinamika ini menciptakan sebuah persaingan kekuatan yang menarik di antara kedua pihak. Diperkirakan bahwa di lingkungan kementerian, sudah terlihat adanya pembagian pejabat antara mereka yang loyal kepada Jokowi dan mereka yang mendukung Prabowo. Keseluruhan situasi politik pasca-pemilu 2024 ini menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk disimak, karena mencerminkan kompleksitas dalam sistem politik Indonesia yang terus berubah dan berkembang.