OKX dan Standard Chartered baru-baru ini meluncurkan program uji coba yang memungkinkan klien institusi untuk menggunakan mata uang kripto dan dana pasar uang dalam bentuk token (MMF) sebagai agunan. Program ini diawasi oleh Otoritas Regulasi Aset Virtual Dubai, menandai kolaborasi antara dunia keuangan konvensional dan kripto. Diluncurkan pada 10 April, program ini memberikan institusi akses ke agunan aset digital di luar bursa kripto, dengan Standard Chartered berperan sebagai kustodian di Dubai International Financial Centre (DIFC).
Standard Chartered, bank global terkemuka dengan aset total lebih dari USD800 miliar, bekerja sama dengan perusahaan pengelola aset Franklin Templeton dalam inisiatif ini. Brevan Howard Digital juga turut serta dalam program uji coba ini. Program agunan ini dirancang untuk mengurangi risiko pihak ketiga dengan tidak harus menyimpan agunan secara langsung di bursa kripto. OKX akan mendapatkan akses ke aset token yang dikeluarkan oleh divis blockchain Franklin Templeton sebagai bagian dari peluncuran ini.
Roger Bayston dari Franklin Templeton menggarisbawahi manfaat MMF onchain, yang dapat memberikan solusi penyelesaian lebih cepat tanpa infrastruktur kliring tradisional. Margaret Harwood-Jones, Kepala Global Pembiayaan dan Layanan Sekuritas Standard Chartered, menyambut baik kolaborasi ini dan mengatakan bahwa program ini akan memberikan efisiensi yang dibutuhkan klien institusi. Program ini merupakan bagian dari tren kolaborasi lintas industri antara bank, manajer aset, dan platform kripto sebagai respons terhadap minat institusional yang meningkat terhadap aset tokenisasi. Sebelumnya, pada September 2024, Standard Chartered juga meluncurkan layanan penyimpanan kripto di Uni Emirat Arab, memberikan akses ke Bitcoin dan Ether bagi klien institusional.
