PT Sritex, perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, telah resmi ditutup pada 1 Maret 2025, menimbulkan kekhawatiran bagi 10.665 karyawan yang kehilangan pekerjaan. Komentar pedas datang dari media sosial mengenai dukungan karyawan Sritex terhadap Gibran Rakabuming Raka selama Pemilihan Presiden 2024. Sebelumnya, karyawan Sritex aktif mendukung Gibran dalam kampanye politiknya, namun kenyataannya perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan setelah pemilu. Para buruh berharap pemerintah dapat memberikan solusi atas gelombang PHK massal yang terjadi. Di sisi lain, kritik juga ditujukan kepada Wakil Menteri Ketenagakerjaan terkait janji yang tidak dipenuhi terkait penutupan PT Sritex. Menyoroti perbedaan realita dengan janji-janji politik yang pernah diucapkan. Semua ini menunjukkan kompleksitas kesenjangan antara harapan dan kenyataan di tengah perubahan politik dan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan buruh di Indonesia.
Kontroversi Sindiran Netizen Terhadap Gibran: Dukungan Sritex dan PHK Massal

Read Also
Recommendation for You
Membandingkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait,…
Heru Subagia, seorang Pengamat Politik dan Ekonomi, memberikan tanggapannya terkait kontroversi surat yang mengatasnamakan DPW…
Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai sorotan setelah mengungkapkan bahwa ia memerintahkan relawan Bara JP…
“Dare” merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti berani atau tantangan. Dalam konteks yang lebih…