Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 menjadi sorotan politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus, yang menyebutnya sebagai yang paling kacau sepanjang sejarah politik Indonesia. Dalam rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Deddy Sitorus, yang juga merupakan anggota Komisi II DPR RI, mengkritik pelaksanaan pilkada oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai kontestasi politik yang penuh gejolak.
Menurut Deddy, hampir 60 persen dari total 545 hasil Pilkada 2024 digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), hal ini menunjukkan kekacauan dalam kontestasi politik era Jokowi. Atas hal ini, Deddy memperingatkan tentang pentingnya tanggung jawab kolektif dengan menyarankan mundur bersama-sama dari jabatan bagi Pimpinan KPU, Bawaslu, Mendagri, dan Kapolri.
Deddy juga merasa sebagai seorang legislator DPR yang gagal karena banyaknya gugatan terhadap hasil Pilkada 2024 yang mencerminkan kekacauan dalam pelaksanaan kontestasi politik. Dengan tegas, ia menyatakan kesiapan untuk mundur bersama-sama jika diperlukan sebagai bagian dari tanggung jawab mereka kepada negara. Kesimpulannya, Deddy Sitorus memandang bahwa Pilkada 2024 merupakan periode yang paling kacau dalam sejarah politik Indonesia yang patut dipertanggungjawabkan bersama.
