FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Menjelang Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada November 2024, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib menyebut adanya potensi kerawanan yang lebih tinggi dibandingkan Pilpres sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan Ngajib saat menyambangi kantor PWI di Jalan Maccini Sawah, Kecamatan Makassar, Selasa (30/7/2024).
Dikatakan Ngajib, potensi itu dilihat berdasarkan analisa dan evaluasi yang ada.
“Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat pada pelaksanaan Pilkada ini dinyatakan lebih rawan dibandingkan pelaksanaan Pilpres kemarin,” ujar Ngajib.
Ngajib menjelaskan bahwa kerawanan ini meningkat karena dalam Pilkada, baik Pilwalkot, Pilbup, maupun Pilgub, yang dipilih adalah orang-orang di wilayah tersebut.
Situasi ini berpotensi memicu lebih banyak ketegangan di tingkat lokal.
“Ini kan yang dipilih adalah orang-orang di wilayah tersebut,” ujarnya.
Untuk mengatasi tingkat kerawanan ini, Ngajib mengajak masyarakat Makassar untuk menjaga dan meningkatkan budaya lokal seperti sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainga.
“Saling menghormati antara satu dengan yang lainnya walaupun berbeda pilihan,” imbuhnya.
Ngajib menekankan pentingnya saling menghormati dan menghargai satu sama lain meskipun ada perbedaan pilihan politik, serta mengingatkan untuk menjaga situasi yang aman dan damai selama proses Pilkada.
“Kemudian saling menghargai dengan yang lainnya dan mengingatkan untuk menjaga situasi yang aman dan damai,” kuncinya.
Ngajib berharap dengan dukungan dari masyarakat dan penerapan budaya lokal yang kuat, Pilkada serentak 2024 dapat berjalan dengan aman dan damai.