Kader-kader PDIP secara serentak mengakui bahwa Presiden Jokowi telah merusak Mahkamah Konstitusi (MK). Hal tersebut diungkapkan dalam Rapat Kerja Nasional PDIP di Jakarta baru-baru ini.
Dedy Nur, seorang kader Partai Solidaritas Indonesia, mengomentari hal tersebut dengan menyebut bahwa sikap PDIP menunjukkan bahwa mereka masih kesal terhadap Jokowi.
“Sepertinya mereka masih marah sama Jokowi,” ujar Dedy seperti yang dikutip dari fajar.co.id dalam unggahannya pada Minggu, 26 Mei 2024.
Meskipun demikian, menurutnya, MK dan Mahkamah Kehormatan MK tidak menemukan adanya campur tangan dari Jokowi dalam urusan apapun, seperti yang selama ini dituduhkan.
“Ironisnya, kemungkinan yang menolak ‘Hatrick’ dalam lingkup eksekutif adalah Jokowi sendiri, mungkin untuk memberikan kesempatan pada partai lain untuk berkuasa,” tambahnya.
Kepala Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali juga menjelaskan bahwa pernyataan terbuka dari Presiden Jokowi bahwa “selanjutnya adalah jatahnya pak Prabowo” sudah terbukti.
“Dan itu terjadi. Namun mereka (PDIP) masih kesal terhadap Jokowi sampai sekarang,” katanya.
Isu yang menyebut Jokowi sebagai perusak MK, seperti yang diungkapkan oleh PDIP, menurutnya hanya merupakan dampak dari kekalahan PDIP dalam Pilpres 2024.
“Tidak benar jika dikatakan bahwa MK dirusak oleh Jokowi. Ini hanya masalah ketidakmampuan menerima kekalahan dalam strategi politik Pilpres, lalu menyalahkan Jokowi secara keseluruhan,” tutupnya. (Arya/Fajar)
