FAJAR.CO.ID — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP belum menentukan arah kebijakannya pada pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Meskipun begitu, politikus PDIP sering kali menegaskan pentingnya sikap kritis oposisi untuk mengontrol kekuasaan.
Seperti yang disuarakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu. Menurut Masinton, sikap kritis pihak oposisi sangat dibutuhkan dalam pemerintahan untuk mengontrol kekuasaan.
Menurutnya, tidak ada yang salah dengan istilah oposisi, bahkan merupakan bagian dari demokrasi.
Sistem kontrol pengawasan harus ada dalam sistem demokrasi agar pemerintahan dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat bagi rakyat.
“Perlu ada penyeimbang dan kontrol terhadap kekuasaan tersebut karena kekuasaan yang tidak terkontrol bisa menjadi semena-mena,” kata Masinton dalam diskusi daring bertema Demokrasi Tanpa Oposisi yang diikuti di Jakarta, Sabtu.
Lalu, bagaimana sikap PDI Perjuangan di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto?
Masinton belum memberikan penjelasan mengenai arah kebijakan partainya. Namun, dia menegaskan bahwa jika PDIP nantinya berada di barisan oposisi, tidak hanya bertentangan dengan pemerintah.
Sebagai oposisi yang mengontrol kekuasaan, PDIP juga harus memberikan berbagai alternatif kebijakan.
Meskipun selama 10 tahun ini PDIP menjadi partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi, partai tersebut tidak asing dengan peran sebagai partai oposisi.
PDIP pernah menjadi oposisi pada masa pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono selama 10 tahun.
