FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menilai Presiden dan Capres terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan mempertahankan pendidikan dan IQ rendah masyarakat.
Gigin menyebut hal itu harus dipertahankan melihat kemenangan paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Pelajaran yang bisa dipetik dari kemenangan Prabowo-Gibran adalah, pendidikan masyarakat yang 70% hanya tamat SD dan ber-IQ rendah harus dipertahankan,” kata Gigin.
Pasalnya dari kemenangan Prabowo-Gibran menunjukkan masyarakat dengan pendidikan dan IQ rendah bisa diarahkan memilih seorang calon menggunakan iming-iming bantuan sosial (bansos) serta janji manis, sehingga bisa digunakan kembali di Pilpres 2029.
“Maka, pada 2029 nanti bisa dikibuli lagi dengan Bansos dan janji manis,” ungkap Gigin, dikutip dari akun X pribadinya, Rabu (24/4/2024)
Sekadar informasi, LSI merilis survei yang dilakukan pada 19-21 Februari 2024 mengenai korelasi antara penerima bantuan sosial (bansos) pemerintah dengan dukukungan terhadap kandidat di Pilpres 2024.
Hasil survei menunjukkan 24,8 persen responden mengaku menerima bansos dari pemerintah, dari jumlah tersebut, 69,3 persen mengaku mencoblos paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Di kalangan penerima bansos, dukungannya paling banyak kecenderungannya ada pada pasangan 02,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam rilis temuan LSI pada Minggu (24/2/2024).
Dan kemudian terdapat 54 persen responden yang memilih Prabowo-Gibran mengaku tidak menerima bansos.
