FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Selain dirayakan dengan penuh khidmat oleh umat Islam, Idulfitri sejatinya juga merupakan perayaan kemanusiaan karena menjadi momen untuk tetap menjaga dan menguatkan hubungan yang harmonis antara sesama anak bangsa. Tradisi yang menyertai Idulfitri mulai dari mudik, takbiran, saling memaafkan, saling mengunjungi, bersilaturahmi, dan saling berbagi, secara tidak langsung memperkuat kohesi sosial di Indonesia.
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menyatakan, Idulfitri bukan hanya sebagai hari kemenangan atas keberhasilan menjalankan ibadah puasa dan proses menyempurnakan hubungan vertikal dengan Allah SWT. Tetapi juga sebagai waktu yang tepat untuk mempererat kembali hubungan horizontal atau sosial antara sesama manusia. Perayaan Idulfitri beserta segala tradisinya memiliki peran penting dalam memperkuat kohesi sosial di Indonesia.
“Idulfitri adalah momen untuk mempererat kembali silaturahmi dengan keluarga dan tetangga. Idulfitri yang kita rayakan saat ini juga menjadi momen bagi masyarakat Indonesia untuk mengikat kembali tali persaudaraan, mempererat hubungan sosial, dan meningkatkan kohesi seluruh lapisan masyarakat. Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk memperkuat kohesi sosial kita sebagai sesama anak bangsa dalam menjaga Indonesia bersama-sama,” ujar Fahira Idris di Jakarta.
Menurut Fahira Idris, semangat kebersamaan selalu terpancar dalam setiap perayaan Idulfitri. Misalnya, tradisi mudik bukan hanya merupakan perjalanan pulang kampung semata, tetapi juga ekspresi kebersamaan dan kehangatan antara anggota keluarga yang terpisah jauh sepanjang tahun. Melalui mudik, terjalinlah interaksi sosial yang mendalam antara berbagai generasi, budaya, dan tradisi yang ada di Indonesia.