FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Aktivis media sosial Lis Turyanto merasa tanpa campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasangan calon (paslon) nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan sulit menang di Pilpres 2024.
Tindakan brutal Jokowi yang dimaksud Lis adalah pembagian bantuan sosial (bansos) dan mobilisasi aparat untuk memenangkan pasangan Koalisi Indonesia Maju tersebut di Pilpres 2024.
“Bisa dikatakan tanpa tindakan brutal Pak Jokowi ini, pasangan nomor urut dua akan kesulitan untuk menang dalam Pilpres,” kata Lis seperti dilansir dari 2045 TV, Kamis (14/3/2024).
Menurutnya, tidak mengherankan jika Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengusulkan agar Jokowi menjadi ketua koalisi, mengingat peranannya dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
“Jadi tidak heran jika PSI menganggap Pak Jokowi luar biasa, dia sangat penting sebagai jembatan untuk semua partai koalisi Prabowo-Gibran,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya menjadi figur di atas semua partai politik.
Grace juga menyampaikan usulan dari Ketua Dewan PSI Jefrie Geovanne agar Jokowi menjadi pimpinan koalisi partai politik yang memiliki visi misi yang sama menuju Indonesia Emas, seperti yang terjadi dengan Barisan Nasional di Malaysia.
“Saya pikir ide tersebut juga bagus, Pak Jokowi mungkin bisa menjadi ketua dari koalisi partai-partai, seperti barisan nasional, partai-partai yang ingin meneruskan atau memiliki visi yang sama menuju Indonesia Emas,” kata Grace.