Berita  

Damai Lubis Bertanya Apakah SBY Sudah Berhenti Kritis terhadap Pemerintah dan Menikmati AHY sebagai Menteri?

FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Sikap Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kini tengah menjadi perhatian.

SBY disebut tidak lagi peduli terhadap suara para tokoh yang khawatir akan adanya parlemen jalanan akibat kecurangan Pemilu 2024, hal ini mengecewakan banyak pihak.

Salah satu di antaranya adalah pengamat hukum dan politik Mujahid 212, Damai Hari Lubis, yang menilai bahwa karakteristik sebenarnya dari SBY sekarang lebih terbuka dan lebih tinggi di atas betis setelah 9 tahun pensiun dari jabatan presiden selama dua periode.

“SBY nampak tidak memperhatikan ketika sahabat barunya, Prabowo Subianto, yang pernah dia periksa saat menjadi anggota Dewan Kehormatan Perwira, yang mengeluarkan keputusan untuk merekomendasikan pemberhentian Prabowo pada tahun 1998. SBY bersama-sama dengan Kaesang Pangarep, memberikan dukungan kepada Prabowo ‘neo junjungan politiknya’ yang sedang merayakan kemenangan yang tidak jelas,” kata Damai seperti dilansir dari RMOL, Minggu (10/3).

Namun, lanjutnya, sangat disayangkan bahwa SBY tidak terdengar kritis terhadap orang yang sebelumnya direkomendasikan untuk diberhentikan dari dinas TNI terkait kasus penculikan aktivis pada tahun 1997-1998.

“Prabowo dengan sombong dan terlalu cepat mengumumkan ‘kemenangan’ 02 di GOR Senayan, Jakarta Pusat, beberapa jam setelah pemungutan suara pada Rabu 14 Februari 2024, dan sekarang ‘junjungan anaknya’ sedang membahas calon menteri kabinet 2024 sambil sibuk mengumumkan dirinya sebagai presiden pada Oktober 2024, meskipun belum resmi diumumkan oleh KPU,” rincinya.

Bahkan, kata Damai, SBY terus diam tanpa memberikan komentar mengenai dugaan publik yang ramai tentang kecurangan dalam Pemilu 2024 yang diduga dilakukan oleh penguasa dan KPU.

Exit mobile version