Berita  

Tanggapan Calon Presiden Terkait Pengaruh Komersialisasi dan Destruksi Budaya

Debat capres kali ini memasukkan kebudayaan sebagai salah satu sub tema, yang berlangsung pada Minggu malam, (4/2/2024).

Pertanyaan moderator terkait kebudayaan adalah bagaimana pandangan para paslon terhadap komersialisasi dan destruktif budaya.

“Budaya akan tumbuh berkembang dalam komunitas responsif, yakni tiap individu memiliki ruang berekspresi dan tanggung jawab sosial. UU kemajuan kebudayaan telah terdistorsi oleh birokrasisasi dan komersialisasi budaya. Apa pandangan dan sikap Paslon terhadap komersialisasi budaya dan proses destruktif terhadap tumbuhnya kebudayaan yang responsif,” tanya Moderator Dwi Anggia.

Menjawab ini, Capres 02, Prabowo Subianto menyatakan, budaya sangat penting. Budaya adalah karakter bangsa. Tanpa membanggakan, melestarikan budaya sendiri, jati diri hilang.

Dia menegaskan, semua bidang harus dibantu dan dilindungi.

Prabowo-Gibran merencanakan dana abadi budaya untuk memberi dorongan, dukungan untuk semua aktor-aktor pelaku budaya di semua bidang.

“Ini adalah mutlak bagi kita. Sebagai contoh pencak silat, bela diri, warisan nenek moyang kita,” kata Prabowo Subianto.

Dia juga menyebut bahwa dia sudah 37 tahun mengurusi pencak silat. Belum lagi budaya lain seperti sanggar tari, wayang kulit, wayang golek dan berbagai jenis musik yang perlu dukungan dan dorongan.

“Ini selalu kita, pemerintah agak berbeda. Saya tidak ikut paham bahwa pemerintah bukan hanya regulator, pemerintah hanya di depan, pelopor, intervensi bila perlu, bekerja untuk rakyat. Membangun bidang budaya, pemerintah harus di depan. Menjaga, melestarikan semua budaya kita,” jelas Menteri Pertahanan ini.

Exit mobile version