FAJAR.CO.ID — Aksi dramatis yang dilakukan oleh calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dianggap sebagai tindakan blunder. Hal ini bermula dari tanggapan yang diberikan oleh Mahfud MD mengenai Greenflation yang dianggap tidak sesuai oleh Gibran.
Gibran kemudian mencoba menjelaskan mengenai Greenflation atau Green Inflation yang menjadi perhatiannya. Namun, penjelasan yang diberikan oleh Gibran juga dianggap salah oleh Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies, Ali Ahmudi.
Putra dari Presiden Joko Widodo ini menyatakan bahwa ia meminta tanggapan Mahfud MD terkait Greenflation. Namun, Mahfud MD justru menjelaskan mengenai energi hijau.
Melihat jawaban yang dianggap tidak sesuai oleh Mahfud MD, Gibran kemudian melakukan aksi dramatis seolah-olah mencari-cari jawaban. Ia bahkan mengaku sedang mencari jawaban dari Mahfud MD.
Gibran kemudian berusaha menjelaskan definisi Greenflation dengan memberikan contoh aksi demo rompi kuning di Prancis.
Menurut Gibran, transisi menuju energi hijau harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Ia juga menekankan bahwa transisi tersebut tidak boleh memberatkan masyarakat kecil dalam hal riset dan pengembangan yang mahal.
Namun, penjelasan yang diberikan oleh Gibran dianggap keliru oleh Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies, Ali Ahmudi.
Dalam wawancara di kanal Youtube Kumparan, Ali Ahmudi menyatakan bahwa penjelasan yang diberikan oleh Gibran mengenai Greenflation atau Green Inflation tidak tepat. Ia juga menilai bahwa pasangan calon wakil presiden lainnya juga tidak memahami mengenai Greenflation tersebut.
