Puluhan aktivis yang tergabung dalam Prakarsa Aktivis Pro Persatuan dan Kemajuan menyerukan semua pihak untuk bersama menjaga Pemilu berjalan dengan aman dan damai. Prakarsa Aktivis merupakan kumpulan aktivis mahasiswa ’98, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan aktivis pergerakan rakyat tahun 1990-an.
Seruan Prakarsa ini disampaikan sebagai tanggapan terhadap maraknya isu pemakzulan, isu dinasti, dan upaya penggagalan Pilpres 2024. Belakangan ini, ketiga isu tersebut menjadi perbincangan di masyarakat.
“Wahab Talaohu, salah satu aktivis Prakarsa, mengatakan, “Kami menyerukan agar seluruh elemen kebangsaan dapat mengukuhkan kembali persatuan nasional, mengikuti semua mekanisme dan proses sesuai dengan aturan hukum yang ada, dan mengedepankan Pemilu yang damai, jujur dan terbuka, sehingga benar-benar menghasilkan pemimpin yang legitimat. Dengan begitu, Indonesia tetap bermartabat dalam pergaulan dunia yang makin dinamis dan menantang.”
Wahab juga menegaskan, ketiga isu tersebut sangat berbahaya dan mengganggu kedamaian negeri. Menurutnya, mimpi yang dibangun para presiden pendahulu serta pengorbanan para pahlawan akan menjadi sia-sia jika Indonesia terancam pecah belah. Dia menduga bahwa isu tersebut dilontarkan demi ambisi yang tak ingin ada suasana damai di tengah Pemilu saat ini.
“Tampak sekali bahwa pragmatisme politik yang berlebihan, ambisi yang besar untuk berkuasa, telah menanggalkan nilai-nilai kenegarawanan dan mencampakan prinsip bahwa kepentingan bangsa dan negara berada di atas kepentingan pribadi dan golongan serta kepentingan pribadinya sendiri,” ucapnya.