Wacana koalisi antara kubu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Gibran Rakabuming Raka di putaran kedua pilpres 2024, terus menarik perhatian publik.
Apalagi, kedua kubu sudah menyatakan secara terbuka untuk membangun koalisi dan bahkan sudah mulai membangun komunikasi. Meski demikian, semua peluang tersebut baru akan dievaluasi setelah mengetahui hasil pencoblosan 14 Februari mendatang.
Menyikapi rencana koalisi kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud MD itu, Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rifan angkat suara. Dia menyatakan bahwa peluang PDIP untuk bergabung dalam satu koalisi dengan AMIN jika Ganjar lolos ke putaran kedua memang terbuka.
Namun, peleburan tersebut akan sulit diterima di tingkat akar rumput masing-masing pihak. Diketahui, kubu AMIN memiliki akar rumput dengan corak Islam yang variatif, mulai dari NU hingga kubu konservatif kanan seperti eks FPI hingga Ijtima Ulama. Sementara itu, akar rumput PDIP cenderung ada di ranah sebaliknya dari AMIN.
“Kalau lem perekat tidak kuat, maksud saya trigger isunya, itu akan sulit. Kalau elite itu mudah menyatukan. Kepentingan bertemu, menyatukan, tetapi apakah kemungkinan grassroot konstituennya bisa menyatu jika tidak ada satu isu yang bisa memicu atau mentrigger, saya tidak yakin itu bisa menyatu,” kata dia.
Dia mengatakan bahwa massa PDIP dan PKS maupun eks FPI relatif sulit untuk bersatu dalam sebuah koalisi. “Kecuali ada 1 isu yang menyatukan mereka. Nah isu apa itu? Itu nanti harus dipikirkan oleh 01 dan 03. Saya tidak kemudian mengatakan tidak bisa melebur sama sekali. Tetap bisa melebur, tetapi strateginya harus tepat,” kata dia.